Goresan Pena Ayu

Sederhana, (Mencoba) Mengena dan Bermakna

Agar Tidak Galau di Udara April 17, 2013

Filed under: tips — ayunp @ 8:28 am
Tags:

airplane

Kecelakaan pesawat yang baru saja terjadi Sabtu lalu di Denpasar, seharusnya tidak membuat kita menjadi galau ketika harus naik pesawat. Selama harga tiket bersahabat dengan kantong, jadwal penerbangan tidak tertunda, dan pelayanan selama penerbangan memuaskan, naik pesawat akan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Percaya deh!

Agar perjalanan dengan pesawat menjadi menyenangkan, ada beberapa tips  yang mudah dipraktikkan:

1. Berdoa sebelum pesawat lepas landas

Bagi yang Muslim, bacalah dua do’a ini:

Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa haula wa laa quwwata illa billah

“Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal. Tiada kekuatan selain kekuatan Allah”

Subhaanalladzii sakhkhorolanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniina wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun (az-Zukhruf: 13-14)

“Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami”.

Mengapa harus membaca do’a ini? Agar perjalanan kita dicatat sebagai ibadah di sisiNya. Selain itu, ini adalah bentuk kepasrahan kita pada Sang Pencipta. Kita berharap untuk selamat. Namun kita juga harus siap kalau di perjalanan terjadi apa-apa. Patut direnungkan kembali akhir do’a ini: …dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Jadi, nggak ada alasan lagi kan untuk takut naik pesawat. Yakinlah, ada Yang Maha Melindungi.

2. Perhatikan Peragaan Prosedur Keselamatan Penerbangan

Peragaan prosedur keselamatan penerbangan ini sudah menjadi agenda wajib dan rutin sebelum pesawat lepas landas. Mas atau Mbak awak kabin begitu setia melakukan ini dari waktu ke waktu tanpa rasa bosan. Selama peragaan ini, tugas kita hanya satu: perhatikan dengan saksama. Sudah tahu kan apa saja yang diperagakan?  Ini dia…

Saya sangat menghimbau Anda yang sering naik pesawat untuk tidak bosan memperhatikan  peragaan ini. Saat peragaan ini diulang-ulang lagi, berpura-puralah untuk tidak tahu agar Anda tetap merasa antusias memperhatikan. Jangan lupa laksanakan perintah  awak kabin untuk   mempelajari lebih lanjut prosedur keselamatan melalui kartu yang sudah disediakan!

Dengan memperhatikan hal ini, sebenarnya kita sedang berusaha untuk melindungi diri kita dari musibah yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Kalau kita memang harus ‘pergi’, semoga upaya   ini berbuah pahala disisiNya.

3. Ganti Gadget dengan Buku,  Kamera atau  Pena

Karena akan mengganggu sistem navigasi pesawat, penggunaan gadget apapun tidak diperkenakan selama penerbangan. Inilah saat yang tepat untuk ‘menghabiskan’ buku-buku yang baru dibeli atau belum sempat dibaca. Atau barangkali bisa juga membaca kembali buku- buku yang dulu pernah dibaca.

Kalau kurang suka membaca namun hobi ‘jepret-jepret’, gadget bisa diganti dengan kamera.    Abadikan momen-momen penting dan berkesan, baik di dalam maupun di luar pesawat.

Nah, bagi yang hobi menulis, ini saat yang tepat! Sediakan kertas dan pena, lalu mulai menulislah sepanjang penerbangan. Barangkali  ide tulisan bisa ‘mengalir deras’ di udara.

Asyik, bukan?

4. Ganti Sosial Media dengan Ngobrol

Selama penerbangan, orang yang aktif berinteraksi di sosial media harus istirahat sejenak karena tidak akan ada koneksi internet di pesawat. Ini saat yang tepat untuk membangun interaksi di dunia nyata dengan cara ngobrol. Jika pergi bersama-sama, maka bisa ngobrol dengan teman seperjalanan. Kalau pergi sendirian, bisa ngobrol dengan  penumpang lain yang duduknya berdekatan atau dengan awak kabin. Hal ini bisa dilakukan dengan dua syarat: berani dan gak malu-malu untuk membuka obrolan.

Kalau tidak terlalu suka ngobrol, bisa diisi dengan berkontemplasi, berpikir  atau berdzikir. Tapi jangan bengong. lho! Bisa ‘kesambet’ nanti. Hehe ^^