Goresan Pena Ayu

Sederhana, (Mencoba) Mengena dan Bermakna

‘Menyentuh Hati’ Kucing Anggora Mei 21, 2013

Filed under: catatan harian,Hikmah — ayunp @ 3:50 pm
Tags: ,

Awalnya binatang kesayangan nabi itu tak suka didekati. Dilihat dari kejauhan saja sudah menghindar. Apalagi dipegang. Ia menjauh tak suka. Satu langkah didekati, seribu langkah ia pergi.

Waktu terus berjalan hingga akhirnya lahir sebuah ide. Bagaimana kalau kita beri makan saja? Walau cuma dengan nasi ditambah lauk sederhana di atas piring bening itu.

Piring bening itu diletakkan di atas tanah. Makhluk berambut cokelat itu berangsur-angsur mendekatinya. Sebelum itu, ia memastikan tak ada satupun manusia yang ada di sekitarnya. Jika benar-benar tak ada, maka ia langsung bergegas menyantapnya. Jika ternyata ia bertemu manusia, maka piring itu ditinggalkannya begitu saja. Tak jadi makan…

Tetapi, tak ada kata putus asa. Setiap pagi datang, piring bening itu tetap diletakkan. Terus-menerus, konsisten, istiqomah. Lama-kelamaan, ia tak takut lagi didekati. Tak ada lagi langkah seribu. Tak ada lagi ‘malu-malu’.

Agar lebih memikat lagi, kita coba memberinya susu cokelat dan ‘biskuit’. Alhamdulillah, ternyata ia makin melekat. Setiap hari datang ke rumah. Tentu saja untuk ‘bersilaturahim’ sembari meminta makan 🙂

Ia mengerti jika disayangi dan diperhatikan. Kita telah berhasil menaklukannya,  ‘menyentuh hatinya’.

Jika binatang saja ‘takluk’ dengan kebaikan, maka bagaimana dengan manusia?

IMG00328-20130519-0952